Sunday, January 4, 2009

Kejadian

Pada mulanya sekolahnya menciptakan kertas-kertas soal ujian
Batok kelapa sang murid belum berisi dan kosong;
Gelap gulita menutupi otak sang murid

Kadang telepon genggam sang murid pun berbunyi
“Halo, kenapa say, mau ketemu di mana?”
“Tugas aku? Ah ntar aja deh, satu jam juga selesai…”
Dan diapun tinggalkan itu laporan

Kadang sang murid punya uang
Bukannya beli buku pedoman buat belajar mesin uap
Atau tentang proses pembuatan lakban
Malahan dia makan di restoran

Kadang si kurang kerjaan punya waktu
Ambil sitar, ambil gitar, mulailah dia bersenang-senang
Belajar bukan jadi pilihan; kurang ajar
Tiba-tiba setengah tahun pun lewat

Minggu membaca tiba, matanya berkaca-kaca
Bagaimana caranya sekarang?
Oh Tuhan, dia sujud menyembah
Aku menyesal, katanya
Tidak kuulangi lagi, katanya
Dan Tuhannya menolong dia
Dikasih-Nya rumus fisika buat jawab soal
B+ B+ B- C+ B-

Dirasanya gembira, dan dia ditelepon si dia
“Halo, kenapa say, mau ketemu di mana?”
“Semester depan? Ah ntar aja deh, satu minggu juga selesai…"

281108 1421

No comments:

Post a Comment